Konsultan Penerbangan: RI Butuh 600 Inspektur Pelototi Airlines

Jakarta – Manajemen penerbangan di Indonesia menjadi perhatian pasca Kemenhub mengumumkan jadwal ‘ilegal’ sejumlah maskapai. Oleh karena itu, Indonesia dinilai membutuhkan 600 petugas inspektur agar optimal memastikan regulasi dijalankan.

“Regulator itu yang penting. Butuhnya 600 inspektur sebenarnya,” kata ‎Vice Chairman CSE Aviation Consulting, Samudra Sukardi di acara seminar CSE Aviation: Tinjauan Industri Penerbangan di Indonesia Terkait dengan Carut Marutnya Penerbangan Nasional di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2015).

Inspektur yang bertugas mengawasi maskapai penerbangan ini sangat diperlukan agar Indonesia masuk dalam penerbangan kategori I dalam hal keselamatan dan keamanan, setara negara-negara di Eropa dan AS.

“Pertumbuhan airlines butuh inspektur biar benar-benar regulator itu dijalankan operator,” ujar Samudra yang pernah menjadi eksekutif di Garuda Indonesia, Riau Airline, Pelita Air Service dan Pacific Royale Airways ini.

‎Selain dibutuhkan banyak inspektur, Indonesia juga perlu membenahi manajemen pilot. Kondisi saat ini, permintaan pasar akan pilot tinggi, namun suplainya rendah. Sehingga banyak kasus bajak-membajak pilot antar maskapai dengan iming-iming gaji yang tinggi.

Samudra juga menyoroti tentang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug yang berada di bawah Kemenhub. Menurutnya, banyak fasilitas yang masih menganggur di STPI Curug bisa diberdayakan mencetak lebih banyak pilot.

“Curug itu fasilitasnya besar tapi sayang tidak dengan utilitas. Pesawat latihnya banyak 50 unit tapi yang terbang 1 apa 2 unit gitu. Instrukturnya banyak tapi mereka terbang di mana-mana. Coba lihat pendidikan pilot di Indonesia, nggak tahu mau diapain itu Curug, kasihan student-nya,” ujar Samudra.

‎Sementara menurut CEO CSE Aviation, Edwin Soedarmo, manajemen bandara dan maskapai di Indonesia perlu diaudit menyeluruh. Tak cukup dengan audit jadwal saja. Hal ini karena sejumlah manajemen dilakukan sekaligus lintas bidang.

“Butuh organisasi, Pak Jonan (Menhub Ignasius Jonan) turun dan ditemukan permainan di bawah berarti bicara tentang manajemennya. Banyak manajemen itu double pekerjaannya. Jadi untuk airline kita tunggu auditnya, untuk investigasi kecelakaan ini kita tunggu laporan black box,” ujar Edwin di tempat yang sama. (Prins David Sautdetik.com) –